Hikmah dibalik Lempar jumroh

Lempah Jumrah adalah termasuk salah satu dari rangkaian ibadah haji yang harus dilaksanakan setiap muslim yang menjalankan ibadah haji. Sebenarnya pelajaran apa yang bisa kita ambil dari syariat lempar Jumrah tersebut? Apa yang bisa kita jadikan hikmat dari peristiwa tersebut? Lempar jumrah adalah syariat dalam ibadah haji yang menyimbulkan sedang melempari syetan atau sedang membunuh syetan.
Marilah kita ulas dengan jernih dan sedalam-dalamnya apa maksud dari lempar jumrah itu sehingga mampu mencerahkan kita sebagai umat muslim yang beriman. Coba anda perhatikan dengan seksama apa yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Banyak sekali peristiwa yang mengagetkan dan mencengangkan kita semua. Kenapa kita sebagai manusia yang beradab, namun perilaku yang ditonjolkan adalah perbuatan-perbuatan yang mencerminkan perilaku negatif. Adanya mutilasi, kerusuhan, penculikan, pembakaran, perampokan, perang antar saudara kita, penggusuran dengan kekerasan, ketidakadilan, penyerobotan, demonstrasi tanpa aturan, dan masih banyak lagi perbuatan yang merusak.
Semua yang diperlihatkan itu menunjukkan sebuah perilaku biadab yang hanya pantas dilakukan oleh orang-orang yang sudah berhati bukan manusia yang sesungguhnya. Perilaku tersebut memperlihatkan penyimpangan – penyimpangan moral masyarakat. Kelakuannya sangat jauh dari tata krama an norma-norma, baik norma agama, kesusilaan, kesopanan,m adat istiadat, kebiasaan maupun norma hukum.
Dari semua perbuatan yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa perilakunya justru mencerminkan perbuatan syetan dan iblis. Mungkin syetan dan iblis sekarang ini sedang pensiun karena hak dan kewenangan mereka telah dirampas oleh manusia-manusia yang justru perilakunya menunjukkan iblis yang nyata. Sedangkan syetan dan iblis pada dasarnya adalah makhluk ghoib, namun mereka diberi hak untuk menggoda dan menguasai jiwa-jiwa manusia yang rapuh, yang miskin iman, dan terbelenggu oleh nafsunya sendiri.


Juga sangat jelas diterangkan bahwa jumlah syetan atau iblis lebih banyak dibanding manusia itu memang kenyataan, karena memang yang nampak sekarang adalah banyak perilaku yang mencerminkan perbuatan syetan dan iblis yang keji. Syetan dan iblis bergentayangan dimana-mana, di sekitar kita, mereka bersiap-siap untuk selalu menggoda kita dan merusak moral kita. Dari perbuatan merekalah akhirnya terjadi kerusakan-kerusakan di muka bumi ini, baik kerusakan alam, tatanan masyarakat, moral, dan banyak yang kehilangan jati diri sebagai manusia yang beradab.
Jadi, mari kita hilangkan sifat-sifat syetan pada pribadi kita masing-masing. Mari kita minimalisir sifat pemarah kita. Rasa sombong dan angkuh jangan malah dibina. Iri dan dengki serta dendam jangan dipelihara. Pamer dan riya harta dan jabatan jangan dibiasakan. Marilah semua sifat itu kita lempar jauh sebagai simbolisasi dari lempar jumrah. Dengan momentum lempar jumrah tersebut hendaknya ini menjadikan kita lebih waspada bahwa setiap saat jika kita tidak teliti dan hati-hati maka kita mungkin bisa berperilaku seperti perangainya syetan. Maka mari kita bunuh sifat syetan kita, kita kendalikan nafsu kita jangan sampai nafsu yang menguasai kita. Dengan upaya itu diharapkan sifat kita akan berganti dengan sifat dan sikap yang asli manusia. Karena pada dasarnya manusia itu adalah hamba yang mulia dan beradab dan pantas menjadi kholifah di bumi ini untuk menebarkan kasih sayang dan rahmatallil’alamiin.
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar